WELCOME TO MY BLOG ALTHOUGH MANY DISCUSS OF THE KOREAN DRAMA, AND KPOP BUT I STILL LOVE MY COUNTRY INDONESIA AND IT'S MUSIC

Rabu, 02 Januari 2013

Tears From Clouds II : "One Step "

Tears From Clouds


“One Step”
J
eong Soo, masih terus berjalan, hujan deras yang turun dipagi ini bahkan tak mampu untuk menghentikan langkahnya, jalankan untuk berteduh, berlaripun ia enggan, biarkan saja hujan menghapus semua beban hidupnya, membawanya mengalir bersama rintikannya. Bodoh?, ya dia memang bodoh, tapi satu yang patut dibanggakan darinya, disaat semua orang menghidari hujan, ia tetap berjalan, disaat semua orang berlindung dan lari dari kenyataan, ia tetap tegar, ia mengalah, membiarkan takdir bermain, tapi satu yang ia tahu bahwa ia tak akan pernah mau dipermainkan oleh takdir.
***************
            Awan-awan hujan kembali menggantung angkuh dilangit kota Seol, menyisakan hawa musim dingin yang masih kental terasa, embun pagi melapisi daun pepohonan, sugguh suasana yang sangat menyenangkan apalagi untuk kembali tenggelam dalam gulungan selimut tebal, tapi tidak jika sang hujan kembali turun.
            “Aisshhh, hujan,,, aku benci hujan” gumam seorang gadis SMA ber-name tag  Jung Seong Mi, bibirnya mengerucut lucu, mengeluarkan gerutuan-gerutuan yang ia tujukan kepada sang hujan, tangannya masih sibuk membuka payung yang hendak ia gunakan.
            “Hei kenapa membenci hujan?” ujar seorang namja ketus pada Seong Mi, tanpa mempedulikan dirinya telah basah kuyup oleh rintikan air hujan.
            “Hujan itu menyebalkan, bukankah begitu?, dia menutupi awan-awan kecilku, sesuatu yang aku sukai,  membuatku basah oleh  rintikannya, yah meskipun aku memakai payug tapi tetap saja” jawab Seong Mi, dengan perlahan ia membalikan tubuhnya, berniat menatap lawan bicaranya. ‘Kim Jeong Soo’ pikirnya.
            “Aku suka hujan, memang apa bagusnya awan?” Tanya namja ketus itu lagi
            “Hmmm, memang apa bagusnya hujan?” tanya Seong Mi lagi
            “Hei kau meng-copy ucapanku, untuk apa menjawab pertanyaanmu bila kau tak menjawab pertanyaanku?” balas Jeong Soo dengan muka yang mengerikan “dan kau, apa kau tidak sadar jika telah membiarkan sunbae–mu ini kehujanan, tanpa sedikitpun menawarkan untuk berbagi payung denganmu huh?”
            “hehehe, mian Jeong Soo-ssi, apa bagusnya awan?, hmmm,,, menurutku awan adalah sesuatu yang indah, bersanding dengan langit biru, sesuatu yang paling setia di dunia ini, karena sejauh apapun langit itu beranjak awan tak akan pernah meninggalkan langitnya, lalu apa alasanmu menyukai hujan?” ia menggerakan tangan kanannya menunjukkan dua jarinya membentuk hurup V, sambil berjalan mendekati sang sunbae yang wajahnya acak-acakan itu
            “nah begini lebih baik, setidaknya bibirku tidak sampai membiru karena hujan, Hmmm,,, menurutku kau benar, awan memang mengesankan, tapi hujan lebih mengesankan” Jeong Soo mengerjapkan matanya lucu, mengadahkan tangannya merasakan desiran dinginnya air hujan, pandangannya menerawang ke arah langit, perlahan mata itu terpejam, “hujan, hujan bisa menghapus beban di hatimu, saat kau menangis di bawah rintikan hujan, maka tak akan ada seorang pun yang tau bahwa kau sedang menangis, dan saat hujan berhenti maka akan muncul pelangi artinya setelah ada masalah dan saat kau menentukan pilihan dalam hidupmu, pada akhirnya kau akan menemukan kebahagiaan, meski tidak selalu berakhir bahagia seperti indahnya pelangi, tetapi paling tidak ada pelajaran yang bisa diambil dari sana. ”
            “hmmm,,, menurutku kau benar hujan itu memang mengesankan tapi awan jauh lebih mengesankan” jawab Seong Mi lucu, dengan tampang polosnya dia melakukan apa yang dilakukan Jeong Soo.
            ‘lagi-lagi dia meng-copy kata-kataku’
            “aishh kau ini, memangnya kenapa awan jauh lebih mengesankan daripada hujan?”  Jeong Soo masih tak mengalihkan pandangannya, namun kini ia menarik tangannya, mungkin karena tangannya terlalu kedinginan karena rintikan air hujan.
            “karena tanpa awan hujan tak akan ada” Seong Mi tersenyum penuh kemenangan, tersenyum?, menurutku itu lebih mirip sebuah seringaian kemenangan, ternyata bertambah lagi siswa evil di sekolah itu.
            ‘aku kalah?, bocah yang mengesankan’
            “aishh sudahlah, kalau kita tetap berdiri disini, kita bisa mendapat hadiah pagi ini” Jeong Soo tersenyum, senyum tulus, tangannya bergerak mengacak surai hitam milik Seong Mi
            “ah, benarkah?, bukannya kita harus tetap berada disini?, tadi kau bilang kita akan mendapat hadiah bukan?” ucap Seong Mi, ia mengalihkan pandangannya pada Jeong Soo, menmandangnya dengan wajah innocentnya.
            “YAK, HOOBAE BODOH, HADIAH YANG AKU MAKSUD BUKAN ITU” teriakan merdu memekakan telinga akhirnya keluar di pagi ini, dari mulut seorang Kim Jeong Soo
            “arraseo,,, aku mengerti, aku tidak sebodoh itu, sekarang ayo kita jalan” balas Seong Mi, wajahnya menekuk masam, tangannya kini ia silangkan di depan dada.
            ‘dasar bocah’
            “baguslah kalau kau mengerti,,, dasar bocah” rajuk Jeong Soo
“Aishh sunbae tua” balas Seong Mi
“Bocah,,,”
“Yak, Tua,,”
“Bocah,,,”
“Tua,,,”
“Bocah,,,”
“Tua,,,”
Hening,,,,  tapi sedetik kemudian,,,
“bwahahahahahahaha” tawa menggelegar keluar dari mulut keduanya, mengundang pandangan dari orang-orang sekitar mereka, ada yang menatap mereka aneh, ada yang menatap mereka senagai pasangan yang cocok, ada yang menatap mereka sebagai anak-anak SMA yang kurang kerjaan, mendapati pandangan-pandangan aneh dari sekitar mereka dengan bersusah payah mereka menghentikan aktifitas mereka a.k.a tertawa terbahak-bahak tanpa sopan santun.
            “hmm. Pandangan mereka sepertinya tak menyenangkan” Jeong Soo memulai pembicaraan sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal
            “haha…ha…ha… ha…” tawa canggung kini keluar dari mulut Seong Mi “hmmm sepertinya begitu, sebaiknya kita cepat pergi dari sini” lanjutnya lagi dengan muka cnggung, menahan malu
            Jeong Soo mengangguk, akhirnya keduanya melangkah dalam derasnya rintikan air hujan, menembus derasnya hujan bersama, bukankah berdua memang lebih baik?
***************