WELCOME TO MY BLOG ALTHOUGH MANY DISCUSS OF THE KOREAN DRAMA, AND KPOP BUT I STILL LOVE MY COUNTRY INDONESIA AND IT'S MUSIC

Sabtu, 07 Juli 2012

ALAM BAWAH SADAR


Dalam bukunya “De ‘grondsia-gen van Uw Succes” W.J. Brown menulis, “Kehidupan batin manusia ibarat gunung es: 1/3 bagian nongol ke permukaan laut, sedangkan 2/3 lainnya tak kelihatan, bersembunyi di permukaan air.”
Reclusivecloupedia

Misteri Alam Bawah Sadar

                                                                         
      Manusia selalu berfikir, Ia senantiasa berusaha agar setiap hal yang ia lakukan diurus secara sadar, sepenuhnya. Namun tak semua kehendak mudah dicapai. Pada waktu-waktu tertentu, manusia sering dipengaruhi oleh sesuatu yang “ghaib”, bawah sadar.
Bukti  nyata? Kita sering tertarik pada seseorang. Tapi kita tak bisa menerangkan kanapa, hal apa yang menyebabkan timbulnya perasaan semacam itu. Atau suatu ketika, tiba-tiba muncul perasaan tidak enak, gelisah, hingga jantungpun berdebar-debar. kita tak mampu menjelaskan, kenapa demikian. Tahu-tahu, beberapa saat, atau beberapa hari setelah itu, kejadian tak diinginkan betul-betul menimpa. Dari kondisi semacam itu terbukti, kekuatan bawah sadar dalam diri kita sedang bekerja. Cuma ya............namanya juga bawah sadar!

Sadar dan Bawah Sadar

          Para ahli telah sampai pada kesimpulan bahwa dalam batin manusia terpendam kekuatan bawah sadar. Sewaktu-waktu ia dapat muncul ke permukaan dan mempengaruhi rasa sadar. Kenapa? Karena ada hubungan yang sangat erat di antara keduanya. Pusatnya terletak di otak. Pada bagian atas sumsum belakang terdapat sambungan yang langsung berkaitan dengan otak. “jembatan” sumsum itulah yang menggetarkan “sinyal-sinyal” dari bawah sadar ke otak. Di sini ia langsung mempengaruhi. Satu hal perlu dicatat, bahwa kekuatan bawah sadar menurut Mr. Brown tadi adalah 2 kali lebih dahsyat ketimbang kekuatan sadar!
          Kalau begitu, perbedaannya apa? Pikiran-sadar hanya bekerja selama manusia tidak tidur. Paling banter 16 jam sehari. Masa dinasnya terbatas. Dalam masa sesingkat itu, ia bertanggung jawab mengambil keputusan dengan segera mengenai soal-soal “kehidupan” dan lain sebagainya. Ia juga mengontrol situasi yang dihadapkan padanya. Kesan-kesan ia serap dengan cepat, namun secepat itu pula ia lupakan kembali.
          Sedangkan “pikiran-bawah sadar” tidak semalas itu. Ia bekerja terus-menerus selam 24 jam sehari. Tiada waktu istirahat sedetik pun. Ia akan selalu olah diri, melumat segala masalah, malah banyak pekerjaan yang tak terselesaikan oleh rekannya (pikiran sadar), ia borong dengan tuntas, memuaskan. Dan ini telah dilakukan sejak detik pertama kelahiran kita!
          Banyak lagi kelebihannya, di antaranya yang paling penting ialah “kejeniusannya”. Ia tak pernah pikun. Semua situasi, emosi, dan sensasi yang kita temui, ia ingat selalu. Tambahan lagi, kapasitas memorinya pun sukar di perhitungkan.
          Makannya, apabila kita mampu mengendalikan kekuatan yang tersembunyi itu, kekuatan otak kita akan bertambah secara menakjubkan sekali. Hampir-hampir kita sukar mempercayainya. Kita sering mengalami problema yang sukar sekali dipecahkan. Kendati otak telah diperas berjam-jam lamanya. Esok harinya, tiba-tiba muncul saja penyelesaiannya. Sungguh tak terbayangkan sebelumnya. Timbul pertanyaan, mengapa banyak sekali masalah yang dapat terselesaikan sewaktu kita tidur nyenyak?
          Sebabnya, sederhana sekali. Problema yang sedang kita hadapi itu terlalu sulit buat “pikiran sadar”. Malam harinya, tatkala ia sedang tertidur pulas, bawah-sadar bekerja keras. Akhirnya ia berhasil memecahkannya. Dalam ilmu kedokteran, peristiwa ini disebut “endopsychic process”. Diduga ia sangat vital sekali dalam hidup kita sehari-hari. Hidup tanpa dia, semua tampak mustahil.
          Sampai saat ini para ahli yakin, bahwa dengan sedikit latihan, setiap orang mampu meningkatkan kekuatan terpendam itu.  
              
Jin Ifrid
          Ada sebagian orang mempersonifikasikan pikiran-bawah sadar itu dengan jin  Ifrid. Jin ini tersohor dalam dongeng Lampu Wasiat Aladin. Ia amat patuh sekali. Apapun perintah tuannya, akan ia kerjakan dengan sempurna. Tak peduli baik atau buruk. Baginya semua titah itu baik dan benar. Kemampuan kritisnya lemah sekali. Tapi kekuatannya luar biasa.
          Persis kayak komputer. Ia menampung semua data yang diprogramkan padanya tanpa membantah. Lalu seluruh data ia susun dalam arsip yang rapi. Semakin banyak data, semakin pintar, makin beragam pula tugas yang sanggup ia selesaikan. Penimbunan itu terus berantai. Arsipnya membengkak, begitu seterusnya.
          Pianis yang mahir menekan tuts-tuts dengan otomatis, tanpa berfikir lagi, penggesek biola, penari, peniup saxophone juga tanpa berpikir lagi bermain dengan lincah sekali. Padahal dulu dengan susah payah, penuh konsentrasi, mereka berlatih berbulan-bulan lamanya. Sebetulnya, saat itu ia sedang memasukkan informasi ke dalam memori “jin” itu. Makin sering ia berlatih, makin berkembang data yang masuk, maka mahirlah sia. Terwujudlah suatu kebiasaan yang naluriah sifatnya. Otomatis!
          Begitulah semua kebiasaan manusia tercipta. Yang baik ataupun yang buruk. Otomatis, sifat perangai kita pun adalah hasil proses ini. Kebiasaan merokok, pacaran, berjudi, atau apapun namanya semua akibat memori “jin Ifrid” itu diisi kebiasaan yang terus-menerus, berulang, dan diulang. Sehingga pada akhirnya jin itu “yakin” dan kemudian ia mahir, tagih, nyandu. Seperti itu pula halnya dengan kebiasaan baik. Suka menolong, dermawan, murah senyum, penampilan yang selalu rapi, optimis, dan masih banyak lagi.
          Tidak hanya sampai di sana. Kita pun mampu membentuk kebiasaan baru, keterampilan baru, perangai baru, akhlak baru. “Habit is the second nature”. Tutur orang Inggris. Dan itu pun bisa pilih yang baik, mulia ataupun buruk. Semua tergantung kepada kita. Dengan membentuk kebiasaan-kebiasaan positif, baik dan terpuji serta sedikit demi sedikit  meninggalkan kebiasaan jelek, otomatis terbentuklah tabiat baru, akhlak baru. Semakin sering, semakin baik.

Terapi mental

                Agaknya masih banyak remaja yang sedang penyakitan. Pikiran bawah sadarnya kena “racun”. Malangnya, dia sendiri yang meracuni. Tanpa pernah disadarinya. Itulah remaja yang suka berkelu-kesah, senantiasa berputus asa, merasa tak sanggup melakukan sesuatu sebelum dicobanya, dsb. Dari mulut mereka keluar kebanggaan-kebanggaan semu. Bangga dengan kemalasan bekerja, belajar. Bangga lulus ujian tanpa menghafal lebih dulu. Bangga bisa nyontek tanpa kepergok pengawas ujian. Bangga dengan kebiasaan-kebiasaan jelek............!
          Padahal setiap ucapan yang keluar dari mulutnya, setiap tindakan yang ia kerjakan tak pernah dilupakan oleh sang bawah-sadar. Apapun bentuknya. Kata-kata yang ia ucapkan terus direkam dalam memori Jin Ifrid-Nya, Ya, Tanpa sengaja ia telah memberi “input” negatif pada pikiran bawah sadarnya. Kalau ini sering dilakukan, itu berarti ia berusaha meyakinkan “bawah-sadar”-nya. Jin itu akhirnya menganggukkan kepalanya jua. Maka ambruklah sifat-sifat positifnya. Bawah sadarnya ia racuni sendiri!.
          Kalau begitu, apakah pikiran bawah sadar itu berbahaya? hingga patut pula dibunuh? Tidak usah. Janganlah berperang dengannya. Cobalah panda-pandai berdiplomasi, bercengkrama secara santai, sehingga perlahan-lahan tapi pasti, terwujudlah suatu hasil yang positif, ia akan cenderung menyedot hal-hal yang tak diinginkan. Ini jelas tidak mengntungkan.
          Akhirnya patut disadari, Jin Ifrid itu bukan makhluk lain. Ia adalah kemampuan besar yang misterius dari pikiran kita sendiri. Selama ini ia telah banyak membantu kita. Sejak kita lahir, ia senantiasa menunggu titah kita untuk ia kerjakan dengan patuh, demi kesuksesan, kreativitas kita. Ia bukan milik orang lain. ini milik kita. Yang termahal barang kali........................!RC-Adz/DiahSparkyu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

untuk sobat-sobat semua jika menggunakan anonim default tolong tulis nama kalian di bawah komentar,, gomawo